Tembakau Gunung Perak

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Di ketinggian Gunung Perak, terdapat perkebunan tembakau. Bagi para penikmat rokok, Anda bisa langsung menikmati tembakau kering dalam cuaca sejuk pegunungan. Gunung Perak, sebuah desa yang terletak di wilayah Kabupaten sinjai Kecamatan Sinjai Barat tepatnya di bawah kaki Gunung Bawakaraeng.

Warga desa mulai menanam tembakau pada bulan Juni untuk dipanen pada bulan September.

Tembakau yang telah dipanen akan dilappa’ (dilipat) secara sibali-bali (gotong royong)  lalu hasil lipatan itu akan diinapkan selama 3 hari agar daun tembakaunya layu dan mudah di potong.

Dihari keempat, daun tembakau itu akan dipotong sampai kecil-kecil dan halus seperti bentuk yang diinginkan agar mudah di boda’.

Setelah memotong daun tembakau pada malam hari maka pagi hari daun tembakau akan mulai di jemur di atas talasa (sebuah wadah yang bentuknya mirip tandu yang terbuat dari bambu). Lama penjemuran tergantung dari panasnya matahari kadang empat hari kadang lebih.

Daun tembakau akan dibolak-balik agar panasnya merata. Setelah kering, daun tembakau akan di press berbentuk lingkaran dengan alat yang disebut appang  lalu di boda’ (dimasukkan di dalam bambu yang diameternya sekitar 10 cm) sambil di tusuk-tusuk dengan menggunakan alat yang disebut pa’toddo.

Proses itu akan berlangsung berulang-ulang sampai boda’ (bambu) penuh. Keesokan hari bambu akan di asapi (ditapa) diatas dapo’(tungku) dengan tujuan agar bau khas tembakau keluar. Harga tembakau berkisar antara Rp. 300.000  hingga  Rp. 500.000 per boda’.

Perbedaan harga tembakau tergantung dari kualitasnya, semakin baik kualitas tembakaunya maka harganya akan semakin mahal. Tembakau akan di ambil oleh pengumpul di rumah petani dan untuk dipasarkan. Selain di jual, warga juga banyak memanfaatkan tembakaunya untuk rokok yang mereka gulung sendiri,  guna mengurangi pengeluaran rumah tangga. Di desa juga banyak dijual kertas khusus yang akan digunakan saat menggulung rokok. []

Oleh Nisa Ihsani Said, peserta Pelatihan Penelitian Desa (PPD) SRP Payo-Payo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *